Friday, August 3, 2007

HIDUP DAN BERTAHAN HIDUP


Persetan apapun yang dinyatakan oleh ilmu kedokteran, tetap saja ada beda antara hidup dan bertahan hidup. Ada sesuatu yang lebih hidup dari sekedar memiliki detak jantung dan kinerja otak untuk berpikir dengan baik. Hidup, yang benar-benar hidup, adalah sesuatu yang lebih halus dan lebih mengagumkan. Memang peralatan medis bisa mengukur tekanan darah dan suhu tubuh; tapi mencari kesenangan, kepuasan, dan cinta-lah hal-hal yang bisa membuat hidup jadi lebih berarti. Untuk membuat hidup kita berarti lagi, meraih sebagian besar hal yang kita inginkan, kita harus mendefinisikan ulang hidup itu sendiri. Kita harus memisahkan definisi kita dengan definisi ilmiah mereka ?yang mana definisi kita berhubungan langsung dengan apa yang benar-benar kita rasakan.

Sebagaimana yang dimaksudkan, berapa banyak kehidupan yang kita punya dalam hidup kita? Ada berapa banyak pagi hari yang kita hadapi dengan perasaan merdeka, siap menjalani kehidupan, siap mengantisipasi pengalaman hidup yang baru? Berapa malam yang kita alami dengan perasaan puas sebelum tidur, setelah menjalani hari dengan kepuasan? Sebagian besar dari kita mengira semua ini telah ditetapkan tanpa pertimbangan kita, hidup bukanlah sebuah aktifitas kreatif tapi sekedar sesuatu yang telah terjadi pada kita. Itu bukan hidup, hanya sekedar bertahan hidup, atau menjadi tidak mati. Di dunia ini ada orang yang berprofesi sebagai penggali kubur, tapi jasa mereka tidak selalu kita butuhkan; kemudian ada pemakaman, tapi kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di tempat kerja, tempat yang menjanjikan hiburan bagi jiwa kita yang kosong, di dalam pusat perbelanjaan, atau di depan televisi. Masyarakat mapan di kota besar selalu takut akan risiko dan perubahan; mereka tidak bisa membayangkan ada yang lebih berharga dari keamanan dirinya. Jantung mereka mungkin berdetak, tapi mereka tidak lagi percaya pada mimpi-mimpinya, biarkanlah mereka sendiri.

Beginilah revolusi itu dimulai: beberapa dari kita mulai mengejar mimpi, mematahkan tatanan lama, menjaga apa yang kita cintai (yang didapat dari proses mencari yang kita benci), berkhayal di siang bolong, mempertanyakan, bertindak diluar belenggu rutinitas. Mereka yang melihat kita melakukan ini akan melihat orang yang berani untuk lebih kreatif dan lebih berpetualang, lebih baik dan lebih ambisius dari yang pernah mereka bayangkan, dan satu persatu akan mengikuti jejak kita. Cukup sekali orang-orang menjalani gaya hidup yang baru ini, sebuah titik kritis massal pada akhirnya akan tercapai, dan dengan sendirinya masyarakat mulai berubah. Semenjak saat itu, dunia akan mulai bertransformasi: dari sebuah tempat yang asing dan menakutkan, menjadi sebuah tempat yang penuh dengan kemungkinan, dimana hidup ada di tangan kita sendiri dan mimpi apapun bisa terwujud.

Jadi lakukanlah apa yang kau mau dengan hidupmu, apapun itu! Tapi yakinlah bahwa itu adalah apa yang benar-benar kau inginkan, pikirkan baik-baik apa itu sebenarnya dan bagaimana cara meraihnya. Pelajari dunia di sekitarmu, supaya kau tahu siapa dan apa saja yang bersebarangan dengan keinginanmu, cari tahu siapa lawanmu dan siapa kawanmu... dan bagaimana kau bisa bekerjasama dengan orang lain yang punya pikiran yang sama denganmu. Mereka ada diluar sana, menjalani hidup sepenuhnya.

Dan Hidup pun telah menantimu, dipuncak gunung yang yang belum pernah didaki siapapun sebelumnya, di tengah asap api unggun dan bangunan yang terbakar, di dalam dekapan sang kekasih yang akan memutarbalikan duniamu.

Bergabunglah dengan HIDUP!

No comments: