Tuesday, June 26, 2007

life is closet


Hidup di ruangan yang menyempit sama tidak nyamannya dengan buang hajat di kloset duduk. katanya di kota ini sudah tidak tersedia lagi sudut kosong dan cukup oksigen bagi orang-orang yang sudah kadaluarsa dan pasif.nafas yang tinggal sepenggal pun tidak berarti amnesti.malahan mereka bilang lebih baik di eksekusi. supaya virus penyakit dan kecengengan tidak menulari penduduk kota yang lain. kota ini kota sehat, yang berisi manusia2 produktif dan berguna. kalau menolak di tembak mati, pilihan lainnya adalah mengungsi. tapi kukira, kata "mengungsi" hanya nama lain dari penyingkiran.
ada sebuah tempat yang pas buat kamu, seseorang berujar. disana tidak ada siang. hanya senja yang remang-remang. cocok untuk menyembunyikan aib-aib. tapi syarat utamanya, hilangkan identitas! karena tak satupun manusia disana memiliki nama, tidak ada sosialisasi, tidak diperkenankan saling mengenal, dan dilarang berbicara. cukup diam sendiri sampai mati. kedengerannya menyenangkan bukan ?? kamu boleh menghabiskan waktu kamu dengan sia-sia setiap harinya di lorong2 berdinding batu yang lembab sambil memaki-maki dunia, seperti yang biasa kamu lakukan. disana perbuatan itu dilegalkan, tapi tidak disini. jadi silahkan pilih. pergi ke kota senja menungu mati, atau meregang nyawa diujung peluru dikota ini ? karena tetap saja sekeras apapun usaha kamu untuk bertahan, tidak akan pernah ada tempat buatmu disini.
aku tidak mampu berkata-kata. diberi pilihan adalah sebuah kemewahan. memilih kapan dan bagaimana caraku untuk mati itu keren! lalu kubilang pada orang tak dikenal itu, aku ingin mati perlahan-lahan saja di kota ini. tidak ada tawar menawar !!!!!! , hardiknya. aku menyerah, kupilih kota ini.dia memberiku nomor urut eksekusi. besok pagi di alun-alun kota, aku dipersilahkan mati. sebagai hadiah, sore ini boleh kuhabiskan dengan menjadi tidak berguna seperti biasanya. sungguh luar biasa!

No comments: