Monday, July 30, 2007

Halte dan senja yang gagal membuat takjub


Halte dan senja yang gagal membuat takjub




Halte dan selempeng senja,

perempuan rebonding tumpah dari billboard di ujung sana

bibirnya basah, celananya basah

menebar aroma pada imaji orgasme sempurna

mengantar pengantri roller coaster menuju akhir sejarahnya

sebuah roller coaster terlambat dan terpanjang yang pernah ada


inilah amuk hiperskeptisisme pembunuh berantai atas nama cinta

sahutnya


‘This is my final fit, my final bellyache with
No alarms and no surprises, no alarms and no surprises
No alarms and no surprises, please..’*


gedung phallus perancap langit

imaji jackpot para petarung struk belanja,

penghisap keringat

asap, serapah dan senyum karbon dioksida

selesai sudah serangkaian peluh dan derita

dari mata-mata yang tak lagi mengharapkan keajaiban

dan narasi pada senja didepan sana


waktu mekanis hari ini dan selanjutnya

adalah ini dan kemudian itu, ini lagi kemudian itu

…..

dan mati


tubuh-tubuh mati kompos peradaban,

pelumas sejarah berangkal urugan

dikeruk oleh permainan kuasa

TV zapping dan panopticon raksasa

disudut sana, gitar bolong serak masih terus mengigaukan Tuhan,


Tuhan..Tuhan, Hei..Tuhan

suaranya tersedak kata yang mirip nasi atau nasib


‘No alarms and no surprises, no alarms and no surprises
No alarms and no surprises
Silent, silent..’*





*No Surprises - Radiohead

Saya Ingin Dieksploitasi


Saya Ingin Dieksploitasi

Saya ingin dieksploitasi.Pasti menyenangkan.Layaknya selebritis,politisi,pengkhotbah atau mereka yang menjadi bintang reality show. Karena hidup mereka itu penting dan bisa menjadi contoh.Bisa ngomong sedikit bahasa Inggris, sudah dianggap keren kok.Jaman sekarang, privasi sudah tak penting lagi.Ruang privasi menjadi ruang publik itu yang tengah trend dan menjadi santapan sehari-hari.Buat apa punya prinsip hidup,moralitas atau menjadi orang berbudi pekerti.Toh keyakinan hanya sebatas obyek media, apalagi yang berbau mistis.Permintaan pasar itu yang terpenting. Kesedihan,penderitaan apalagi kemisikinan itu tidak ada,hanya omong kosong.Hidup ini kan seperti opera sabun atau sinetron. Air mata orang lain pasti laku dijual. Kita akan tersenyum dan merasa lebih baik. Tak perlulah bersyukur. Tak perlu bersedih melihat banyak gembel dan pengemis di jalan. Tak perlu pusing melihat orang lain kekurangan makan. Tak perlu heran melihat mereka yang tergusur rumahnya. Yang jelas, tak perlu memikirkan hidup orang lain.Yang harus dipikirkan adalah bagaimanan hidup kita ini dieksploitasi dan bisa dinikmati seperti opera sabun atau sinetron.

kata-kata meloncat

tentang pemikiran: ada seorang teman datang dengan retorika tentang budaya. tentang merdeka=mardi ika. tentang rakusnya pikir dan weningnya rasa. tentang gamelan. tentang kecapi dan suling. tentang lahar yang dingin oleh bunyi. tentang mengaji pada diri. tentang sajatining nu dumadi. tentang jamparing asih.-- ah: beberapa saat lagi hari bumi-kaa dan beberapa aksi. ah: betapa rindu pada sunyi.

ah: dua kali sehari wajah itu datang.

"i would LOVE to be there at your side, crossing every forest and river in the world, listening to all your geological stories, and all the myths and legends of your wonderful land" she said. "somehow i will feel that you always be with me, your eyes watching me with the forest, your breath blows me with the wind, and your whispers is a river" he said.

ah: seharusnya cinta tidaklah sentimentil, dan melemahkan.

ada seorang kawan yang meninggalkan bawaan. dan pertemuan terakhir dengan sedikit kekecewaan. ketulusan yang dipaksakan. untuk sebuah keinginan yang tak pernah diberikan. keterbukaan yang tidak harus dipaksakan. kau begitu sendirian.
ada seorang lagi kawan dan persimpangan diantara dua tujuan. seorang pahlawan kesiangan. dan sebuah dinding budi yang menghalangi hubungan. sudah terdapat ketimpangan. hilang sebuah keseimbangan. antara aksi dan reaksi. antara tubuh dan jiwa. aku hanya mampu memberinya jiwa. dan dia selalu ada untuk tubuh yang renta.

tahukah kawan? yang aku butuhkan hanyalah kematian yang padan.

MARI BELAJAR BAGAIMANA CARANYA MENJUAL AGAMA SEPERTI MENJUAL HAMBURGER


Bagi umat Muslim, akhir bulan lalu adalah awal bagi bulan suci mereka, bulan yang dianggap penuh berkah, bulan penuh pahala menyambut datangnya hari suci, Idul Fitri. Berhubung Idul Fitri jatuh pada bulan November, sementara Natal pada bulan Desember, berarti dua bulan terakhir tahun 2003 ini akan penuh dengan perayaan. Ada dua tempat yang paling sering dikunjungi dalam dua bulan ini: mesjid dan mall. Desain ketupat lebaran akan menjadi desain favorit menjelang Idul Fitri, sementara menjelang Natal, desain favorit adalah pohon pinus dan Sinterklas. Hampir semua tempat -tak usah disebut tempat-tempat ibadah karena hal itu sudah jelasmemiliki dekorasi ruang dengan dua item tersebut, apalagi mall, tempat yang paling selalu berada di garda depan dalam hal menyesuaikan diri dengan momen-momen yang menjadi tradisi setempat. Lagu-lagu pujian dari kedua agama tersebut akan mengambil alih seluruh waktu dalam jam buka mall, menemani para konsumer berbelanja sepatu, baju, parsel, dan hidangan-hidangan istimewa.

Ini mengingatkanku pada suatu momen yang selalu kualami setiap tahunnya setiap aku menginjakkan kakiku ke mallmall di sekitar hari-hari suci tersebut. Saat kulangkahkan kaki memasuki mall, di McDonald's yang terletak di barisan depan BIP, selalu saja grup musik Bimbo sedang diputar beberapa nomornya. Lagu-lagunya yang diputar selalu yang bernafaskan Islam, tetapi tidak nomor-nomor lama mereka sebelum grup tersebut menjadi religius. Lagu-lagu tersebut dilantunkan menemani mereka yang sedang duduk menikmati makanan, menembus sekat-sekat pemisah hingga sayup-sayup dapat terdengar juga oleh telinga mereka yang sedang bertahan seharian menahan lapar dan haus menunggu datangnya Maghrib. Sebagai yang bukan bagian dari umat Muslim, aku merasa sedikit aneh, saat irama Islami justru dikumandangkan bagi mereka yang justru tidak menjalankan ibadah umat Muslim. Tak ada lagi sesuatu yang sakral di tempat tersebut walaupun saat isu anti Amerika sedang hangat-hangatnya beberapa saat lalu, mendadak tempat tersebut seakan sebuah tempat yang paling Islami -seluruh pekerjanya berpakaian ala Muslim dan tepat di atas atap dipasang sebuah spanduk bertuliskan huruf-huruf kapital menyatakan bahwa restoran tersebut dimiliki oleh seorang haji. Tentu, selama bulan Ramadhan, seluruh pekerjanya juga wajib mengenakan pakaian Muslim. Lihat, betapa religiusnya restoran tersebut!

Indonesia memang aneh, dunia memang aneh, orang-orang dapat bertakwa kepada Tuhan dan pada saat yang sama juga mengabdi kepada pasar. Di mall, keduanya dapat dipertemukan dalam cara-cara yang menakjubkan. Walaupun sebenarnya aku juga tidak perlu merasa aneh dengan kehidupan di mall yang seperti demikian. Sepertinya dimana-mana di dunia ini, terjadi hal yang serupa. Seperti yang pernah juga masuk dalam memoriku, di departmen store Takashimaya yang terkenal di Tokyo, atau juga di Seibu, saat mendekati Natal terjadi juga hal yang serupa. Ada dekorasi Natal standar: pohon pinus dan berbagai kado di bawahnya, Rudolf si rusa berhidung merah dan tentu saja, Sinterklas. Tapi di Jepang justru ada sedikit perbedaan soal mendekati Natal. Saat tersebut adalah saat dimana para gadis membelikan hadiah bagi para lelaki pujaannya. Tak ada peringatan-peringatan sehubungan dengan hari suci kelahiran Yesus Kristus. Tak ada silaturahmi Natalan. Natal eksis sebagai sebuah musim untuk berbelanja (cokelat bagi sang lelaki terkasih). Dua bulan kemudian, akan hadir juga musim dimana para lelaki berbelanja hadiah bagi para gadis pujaannya: hari Valentine. Tapi pada intinya, dimana-mana Idul Fitri, Natal dan hari Valentine semuanya sama, sebuah musim belanja.

Di Indonesia, aku yakin, berbelanja saat mendekati hari raya justru jauh lebih serius daripada yang terjadi di Jepang. Aku juga yakin, kalau seandainya para Nabi dan Rasul dapat hadir kembali di dunia ini, mereka akan segera meninggal untuk kedua kalinya. Lagu-lagu Bimbo mentransformasikan nyanyian religius menjadi sebuah entertainment yang disuguhkan kepada mereka yang tidak berpuasa. Stand-stand yang menjual perangkat keagamaan berdiri berderet di samping stand-stand yang menjual makanan, peralatan rumah tangga, perangkat audio dan game. Manequin-manequin yang di hari-hari biasa digunakan untuk memampangkan bikini model tanga yang super seksi, ditutupi dengan pakaian yang menutup aurat, menutup bagian yang bagi umat Muslim dilarang untuk diekspos di hadapan publik.

Di luar mall, seluruh bintang-bintang televisi dan para selebriti seperti Krisdayanti akan tampil dengan sangat religius, juga tentu akan diperdengarkan di media opini-opini penuh takwa bintang-bintang seperti Dian Sastro. Inul Daratista tampil mengenakan pakaian yang biasa digunakan oleh kaum Muslimah. Tunggu saja, siapa bintang berikutnya yang akan tampil religius, setelah pada hari-hari sebelumnya tampil dengan sangat berseberangan dari akidah-akidah agama. Bahkan aktris seseksi Sophia Latjuba -pun tentu akan dapat tampil dengan kekhidmatannya di hadapan patung Bunda Maria.

Dalam pasar, iklan menegaskan hubungan antara produk dan keyakinan serta membuat koneksi tersebut terlihat alami: mie instant dengan saat berbuka puasa, rokok dengan suasana Natal di pegunungan, mobil produksi terbaru dengan silaturahmi saling memaafkan di Idul Fitri. Dalam pasar, tubuh dan pengumbaran nafsu dirayakan pada saat yang sama dengan keheningan jiwa dan kesucian.

Apa yang menghubungkan semua hal tersebut hingga keduanya dapat tampil secara bersamaan? Jawabannya adalah bahwa segala sesuatu tersedia untuk dikonsumsi. Konsumsi adalah penemuan modern, dan menjadi sebuah konsep yang mengerikan. Mungkin tak ada terjemahan yang tepat bagi kata tersebut untuk bahasa Indonesia. Pada faktanya, banyak orang di negeri miskin seperti Indonesia ini yang masih harus berjuang untuk mendapatkan kebutuhan hidup dasar sehari-hari, melihat kata ini sebagai sesuatu yang terlalu mewah. Mereka menterjemahkan 'consumption' atau 'konsumsi' sesederhana 'makan'. Kata 'seksi konsumsi' yang sering ditemukan dalam struktur pengorganisasian sebuah event atau sejenisnya, selalu berarti seksi tersebut mengorganisir kebutuhan perut orang alias penyedia makanan dan minuman.

Aku mencari melalui search engine di internet untuk referensi mengenai konsumsi. Setelah mengetik 'consumption', 'to consume', tampil sebuah abstrak atas pemikiran seorang filsuf, Jean Baudrillard. Opini Baudrillard memang tampak kompleks dan berpengalaman, tetapi versi sederhananya dari argumennya adalah bahwa apa yang dibeli oleh orang-orang saat ini adalah simbol. Dimana Karl Marx percaya bahwa setiap produk memuat sebuah nilai yang aslinya adalah nilai dari keringat kelas pekerja, Baudrillard berkata bahwa produk dinilai bukan karena nilai tersebut atau karena nilai gunanya. Saat ini, produk dihargai pada makna nilai simboliknya. Dan karenanya, produk yang dibeli tak lain hanya sekedar sebuah simbol.

Kedengarannya memang sinis. Tapi memang demikian adanya, sebagaimana bahwa di dunia di bawah sistem kapitalisme ini sulit ditemukan kebahagiaan yang nyata, maka orang-orang hanya dapat membeli simbol dari kebahagiaan tersebut. Dan begitulah yang terjadi pada hal-hal yang berbau religius, dimana nilai-nilai religiusnya telah terhapuskan, tak meninggalkan sesuatupun selain hanya satu hal: simbol. Mungkin kita tak perlu sesinis ini ya. Benar kalau dibilang bahwa kebahagiaan masih eksis. Tepat sekali. Tetapi kebahagiaan hanya eksis di luar sistem pasar dan jaringan jual belinya. Jelas hal ini benar bahwa sebuah benda atau sebuah citra yang ditempatkan di etalase untuk dikonsumsi, maka benda tersebut telah tertransformasikan tak lebih sebagai sebuah simbol, dan substansinya dapat diabaikan begitu saja.

Opini dari Baudrillard memang terdengar ekstrim, tetapi saat aku memasuki mall-mall dan mendapati bagaimana toko-toko menghadirkan nuansa Idul Fitri dan Natal sebagai bagian dari promosinya untuk berhasil meraup profit lebih banyak, maka aku seketika akan dapat menyetujui opini dari Baudrillard tersebut.

Aku mendadak teringat pada sebuah artikel tulisan seorang sosiolog bernama Chua Beng Huat. Ia menulis berdasarkan sebuah riset yang dilakukan di mall-mall di Singapura. Chua berargumen bahwa mall-mall tersebut kini bukanlah sekedar sebuah tempat untuk berbelanja. Fungsi utama dari mall adalah sebuah tempat untuk nongkrong, untuk menemukan pelepasan yang mengasyikan dari sengatan panas matahari tropik yang semakin panas akibat penggundulan pepohonan di pinggir jalan serta maraknya mode arsitektur rumah ala mediteranian yang meratakan seluruh lahan dari pepohonan rindang. Kini, apa sebenarnya yang dikonsumsi oleh orang-orang yang datang untuk melihat atau untuk dilihat ke dalam mall?

Argumen yang lucu mengingat bahwa Singapura tidak kekurangan ruang publik sama sekali. Lahan terbuka yang mengapit jalan-jalan utamanya cukup lebar untuk dapat digunakan untuk orang berjalan kaki. Lampu lalu lintas di simpang jalanan direspek dengan baik. Jalan-jalan ramai tidak dikuasai oleh para preman. Tetapi Orchard Road di Singapura dan Alun-Alun Bandung, memang berbeda. Hawa panasnya mungkin kini sudah mirip, tapi disini tak ada tempat nyaman untuk berjalan di trotoar yang dikuasai oleh para preman. Bahkan pada sisi-sisi tertentu trotoar tersedia sangat sempit dan tak terlindung sama sekali oleh pepohonan dari teriknya matahari. Persimpangan jalanan menjadi ajang pemberhentian angkutan kota yang terkadang tak peduli kemacetan yang diakibatkannya. Lampu hijau hanya direspek apabila polisi berkeliaran di sekitarnya. Disini, orang-orang dilatih untuk takut dan cemas berada di ruang publik, untuk takut terhadap publik.

Jika di negara kecil seperti Singapura yang masih menyediakan ruang-ruang publik yang terbuka tersedia disanasini, orang-orang masih berbahagia untuk sekedar berjalan di mall dan saling bertemu, bagaimana di Indonesia? Disini juga sama, pasar tidak berfungsi hanya sekedar tempat jual-beli. Selalu ada sesuatu yang dipertukarkan di pasar, bukan hanya barang dan jasa, melainkan juga manusia sendiri. Kita, atau mereka, datang ke dalam pasar dengan setengah sadar, bahwa kita semua memiliki nilai, bahwa kita memiliki harga, dan bahwa kita dapat diukur dari simbol-simbol yang kita kenakan. Uang, menjadi skala ukur yang membuat segala nilai aritmetika diantara berbagai hal yang berbeda menjadi sama. Di SD kita mengetahui dimana dua buah apel ditambah dua ekor ulat sama dengan dua ekor ulat dan dua ekor apel. Kini, kita dan anak-anak SD masa datang akan belajar bahwa dua buah apel sama dengan delapan ribu rupiah di pasar swalayan, atau mungkin lebih murah di toko lain. Dalam sistem ekonomi sekarang ini, nyaris tak ada bedanya antara apel, ulat, handphone, ataupun perjalanan naik haji ke Mekkah. Di kota-kota besar Indonesia dimana ruang-ruang publik semakin tergusur oleh ruangruang privat para korporat, mall juga menjadi sebuah pusat sosial. Toko-tokonya tidak lagi sekedar toko dimana orangorang datang untuk menjual atau membeli atau sekedar bekeliling menikmati suasana belanja.Mall telah menarik orang-orang sibuk maupun pengangguran, dengan menawarkan sebuah dunia lain selain dunia yang penat saat ini.

Kini kita perhatikan bagi perkembangan mall di Bandung. Tahun 1970 akhir dan era 1980-an, kompleks perbelanjaan di seputar Alun-Alun Bandung sangat penting di kota ini. Di jajaran pertokoan Dalem Kaum dan Asia Afrika, toko-toko berderet-deret dan mulai dibangun juga gedung pertokoan yang disewakan pada para pemilik toko. Bentuk plaza seperti ini merepresentasikan sesuatu yang lebih daripada sekedar pasar tradisional Indonesia dimana para penjual berkumpul di satu tempat yang tidak dimapankan oleh bangunan beton dan kaca. Akhir tahun 1980-an, Bandung Indah Plaza muncul di jalan Merdeka. Ia menjadi salah satu pengamal konsep 'one shop one stop', dimana segala kebutuhan dapat dipenuhi di satu tempat. Ada supermarket di satu sisi di lantai dua, restoran dan food-court kecil di sisi lainnya, area bermain di lantai teratas dan di beberapa tempat terutama di lantai dasar adalah area fashion. Jika Asia Afrika Plaza adalah kompleks pertokoan, maka Bandung Indah Plaza adalah pusat perbelanjaan. Akhirnya, popularitas Asia Afrika Plaza merosot dan akhirnya dilupakan. Popularitas Bandung Indah Plaza-pun kian hari kian merosot walaupun masih tetap bertahan hingga kini semenjak dibangunnya mall yang menyediakan produk-produk yang lebih bermerk dan bertaraf internasional, Bandung Super Mall. Untuk menjadi sukses sebuah mall harus dapat menyediakan segalanya dari kebutuhan religius hingga kebutuhan akan kafe dan bioskop. Mall adalah garda depan dari budaya massa. Ia eksis beriringan dengan radio dan televisi, media-media yang paling handal dalam mempertajam bentuk pola pikir dan selera massa dengan serangan virtual 24 jam sehari di nyaris tiap rumah. Dengan segala bentuk budaya massa tersebut, simbol menjadi sangat penting dan esensi dipersilakan untuk menempati keranjang sampah.

Perhatikan lagi antusiasme Ramadhan di bulan November ini. Ramadhan di pasar adalah sebuah musim religius. Sesuatu yang sekedar hanya sebentuk musim, seperti layaknya musim hujan, musim panas, musim durian. Di media-media, nyaris semua iklan berlomba-lomba menggunakan tajuk Ramadhan. Quiz-quiz digelar dengan pertanyaan dangkal dimana pemenangnya mendapatkan uang dari sponsor. Substansi dari produk yang dijual oleh pihak sponsor jelas tak memiliki koneksi dengan isi pertanyaan. Tentu saja. Tapi memang hal itu tidak penting. Yang penting adalah bagaimana pemirsa terisi dengan pencitraan-pencitraan yang, semoga, akan terekam di memori bawah sadar mereka yang terepresentasikan dalam “kesadaran” mereka.

Apakah ada esensi yang terkandung disini? Mungkin tidak. Tapi apakah memang benar bahwa esensi itu adalah sesuatu yang penting? Mungkin juga tidak. Disini keyakinan duduk bersanding bersama komoditi di etalase, menawarkan dirinya pada konsumen, berusaha merayu tanpa menggunakan paksaan. Di toko, Tuhan telah menemui ajalnya. Hei, apa bedanya asesoris religius dengan bikini nan seksi model G-String? Keduanya dapat dilihat, atau dibeli,atau diabaikan begitu saja. Tidakkah pasar adalah sebuah tempat dimana sistem demokratik terlaksana, dimana setiap orang memiliki akses yang sama, dan ditawari harga yang juga sama? Bukankah itu adalah sebuah kesetaraan?
Mungkin. Tapi setidaknya aku sadar, bahwa tempatku bukan disitu. Supermarket hanya cocok untuk satu hal: dicolong.

- self fuckin' control -


Jesus Christ, please. aku tidak ingin terlalu banyak mengeluh ...
aku tidak jadi nyinyir dan tidak tau terima kasih;
andai saja orang terdekatku tidak membuatku merasa semakin tidak berguna.
aku sudah cukup merasa nol disini.
i beg you please, dear. untuk bisa bertahan sebagai manusia saja aku harus rela jadi jongos; harus sabar walau diperintah-perintah orang yang tidak kukenal tanpa kata 'tolong'.
sekebal apapun aku terhadap ketidakadilan, tetap saja lama-lama rasanya sakit.
bisa gak sih ada satu orang saja yang mengerti,
bahwa aku terkadang bisa menjadi sangat lemah, dan lelah.
bahwa aku telah mengorbankan banyak hal atas nama ketenangan jiwa.
sekarang yang bisa aku lakukan cuma mengais apa yang tersisa; kewarasan dan harga diri.

tolong, tidak perlulah terlalu sensitif, we're both too old to act like that.

- Merasa Seperti Neraka, Hiduplah Di Surga -


Masuk ke tempat kerja paling pertama, mati lampu. Orang-orang yang datang belakangan langsung diserang oleh kantuk yang tadi sudah susah-susah dilenyapkan. Saya asik terus selonjoran di kursi terpanjang, dan terus berbicara tentang kopi.

"yah minimal air kelapa..", tapi tidak ada reaksi. Mati lampu.

Semua mencari kegiatan. Pelarian. Beres-beres meja, cuci-cuci gelas, coret-coret kertas. Pelarian. Saya masih selonjoran di kursi terpanjang, dengan muka berbinar, tangan yang wangi sabun, menggenggam segelas teh tanpa rokok. Senyum-senyum tanpa mau lagi banyak bicara.

"Kenapa kau ?", tanya satu dari mereka yang melarikan kantuknya dengan koran.
"hahaha..", saya mencomot rokok dari kantongnya.

Hari ini sepertinya santai, jadi mari ngobrol dengan santai.
Si bos mau ke jakarta siang nanti, jadi mau beli oleh2 buat orang2 disana. Karena satu2nya orang yg masuk akal adalah saya, jadilah saya diajak keliling kota. Beli markisa, minyak tawon, dan beberapa blahblah entah apa lagi. Saya dapet sekotak ekspresso, sekotak rokok, dan segenggam koin 500-an.

"summer time..and living is easy", lalu saya nikmatin seruput terakhir ekspresso.
"mabok apa lagi nih ?", si bos nanya santai, sok dewasa. Tapi mupeng.
"summer time..and living is easy", sibuk ngitungin koin, saya gak ngejawab.

Diatas mobil, saya ngeliat lagi betapa rusuhnya Makassar malem minggu kemaren. 40 sampai 30 jam yang lalu. Kendaraan2 yang gak bisa jalan pelan, orang2 yang gak bisa ngomong pelan, dan musik2 yang gak bisa disetel pelan. Saya liat itu semua dari puluhan kilometer seberang laut.


Beberapa jam kemudian di hari yang sama di sekat2 tempat kami bekerja, setelah beberapa kali presentasi backsound yang gagal, saya didatengin sama si bagian keuangan. Refleks, saya langsung mikirin utang, atau kemungkinan pelanggaran2 disiplin yang laen selama stengah bulan kerja.

"mau gajimu sekarang, atau bareng sama anak2 yang laen ?"

Saya ngelirik kiri kanan, dan ngeliat keluar jendela. Sore yang baik.
Senin sore yang baik.
Terlalu baik untuk berakhir diduitin.

"besok ajalah"

Apa tidak sebaiknya kita semua berangkat tidur saat pagi menjelang terbit ? Karena waktu matahari menyengat adalah waktu yang sempurna untuk itu. Sian


Apa tidak sebaiknya kita semua berangkat tidur saat pagi menjelang terbit ? Karena waktu matahari menyengat adalah waktu yang sempurna untuk itu. Siang hari sudah jelas bukan saat yang baik untuk hidup. Mungkin karena orang jadi lebih cepat lelah dan marah. Sebaiknya digunakan untuk tidur. Percayalah dan bangunlah sore hari. Udara berwarna bila senja. Kadang jingga, kadang dinding putih terlihat seperti jeruk. Di sore hari, semua terlihat lebih indah. Seperti suara lembut ibu bangunkan kelopak mata anaknya yang bernama Psikedelia. Percayalah, sebab malam adalah saatnya semua lampu menyala. Termasuk lampu dalam diri manusia. Kegelapan cukup tebal untuk bisa meredam hiruk kehidupan dan pikuk kesibukan semua orang. Kelelahan tidak begitu terasa hingga saatnya ia harus terasa. Saat pagi menjelang terbit dan kita sebaiknya mulai tertidur.

Semoga tahun depan siklus hidup manusia berubah.

kekasih waktu 1


time is running out for us
but you just move the hands upon the clock

you throw coins in the wishing well with gold
you just move your hands upon the clock

it comes to you begging you to stop wake up
and you just move your hands upon the clock
throw coins in wishing wells for us
you make believe that you are still in charge

(the Clock, Eraser album by Thom Yorke)


waktu itu keniscayaan.sering orang berpikir waktu selalu menunggu, padahal waktu tidak pernah menunggu.ada hal-hal dalam hidup yang tak akan terulang meski hidup adalah keberulangan.pendulum memang akan kembali ke tempat yang sama tapi dia tidak akan melewati momen yang sama.cinta itu adalah memberi waktu.karena hanya waktu yang tidak akan pernah tergantikan dengan apapun.mencintai waktu adalah mencintai hidup.waktu menggerakkan hidup dalam detak-detaknya.

CRYING AGAIN...




TURUT BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA RIBUAN JIWA MANUSIA DALAM PERISTIWA KORBAN GEMPA DI JOKJAKARTA DAN SEBAGIAN JAWA TENGAH.

NOTHING LEFT TO SAID BABY...

PROSES REPRODUKSI MANUSIA


Manusia adalah raw material, sekolah pabriknya.
6 tahun di workstation sekolah dasar,
3 tahun di workstation SMP,
3 tahun di workstation SMA,
dan kalau materialnya bagus dia akan diproses 4-5 tahun di workstation universitas.
Workstation yang terakhir ini sangat luar biasa, sebab bisa menaikkan nilai raw material itu berlipat - lipat. Tentu saja nilai jualnya juga tinggi.
Itu dasar suatu proses produksi, untuk menaikkan nilai suatu barang.
Kabar buruknya adalah : kitalah barang itu.

Ketika saya ospek dulu, senior saya menggambarkan manusia yang berada di atas roda berjalan masuk pabrik bernama kampus dengan cerobong asap di atasnya, dan keluar dengan mengenakan toga.
"Siap terjun ke masyarakat", katanya.

Waktu itu saya tidak begitu memusingkan gambaran itu, tapi sekarang terasa seperti mimpi buruk.

Adakah yang minta dilahirkan? tidak.
Rene des Cartes (kalau tidak salah tulis) pernah bilang "Saya lahir karena keisengan orang tua saya"
Benar-benar iseng yang kelewat batas kalau begitu.
Bayangkan anda tiba -tiba ada dalam suatu permainan besar bernama kehidupan, dipaksa mengikuti aturan yang sudah ada sejak jaman dulu, suka tidak suka.
Siapa yang pernah mempertanyakan relevansi aturan - aturan itu? Para senior dunia ini hanya mengukuhkan status quo bahwa aturan itu sudah lama ada dan tidak bisa diganggu gugat.
kenapa?
karena sudah lama ada. Oh kita berputar-putar.

Coba anda tanya orang tua anda kenapa melahirkan anda!
Mungkin anda akan ditampar atau justru disuruh bertobat, tapi tidak pernah ada jawaban yang memuaskan. Apakah karena cinta?

Jika benar karena cinta, kenapa tidak membawa kita ke dunia yang lebih baik? Kenapa kita tidak dibiarkan menajdi bahagia? Minimal membiarkan kita menjalani keinginan dan apa yang kita anggap baik. Anda pernah ditanya cita - cita anda bukan?
jika usia anda diatas 20 tahun dan sedang diproses di perguruan tinggi, dan anda bercita menjadi peneliti hewan, maka anda akan buru - buru disuruh melupakan itu. meski itu berarti melupakan satu lagi kebahagiaan.
Apa yang membuat anda harus melupakannya?
Uang.

Tidak ada pabrik yang mau memproduksi barang yang tidak bisa dijual.
Ada yang bilang,
"Kumpulkan uang yang banyak, maka anda akan bahagia"

Coba pikir, apakah barang - barang di etalase toko merasakan uang yang anda bayar buat membelinya?

Mungkin ketika anda banyak uang, anda akan sibuk membeli ini itu, setidaknya itulah yang membuat anda sibuk dan melupakan bahwa anda tidak benar - benar bahagia. Mungkin anda pikir tulisan saya sangat idealis dan tidak masuk akal. Tidak mengapa, setidaknya setelah nanti saya laku dijual, saya masih merasa bahagia sebab memiliki pemikiran sendiri.
Ya, saya rasa saya adalah produk cacat dari proses produksi masal gila-gilaan ini.

berbicara tentang produk cacat, ada 3 tingkatan atau grade buat defect product (produk cacat).
*Tingkat satu masih bisa diperbaiki, tapi tentu saja makan biaya tambahan buat produksinya
*Tingkat dua masih bisa dijual dengan harga murah, biasanya buat pasar yang tidak memikirkan kualitas.
*Tingkat tiga adalah gagal total, biasanya langsung dibuang.

Biasanya pabrik melakukan quality control untuk memastikan proses produksi berada under control. Tentu saja untuk menekan angka cacat.
Nah lagi - lagi yang dipikirin prosesnya, bukan? Tidak ada yang benar - benar memikirkan kita, yang dipikirkan melulu kelangsungan hidup sistem.

Karena sistem adalah milik kita bersama, itulah argumentasi mereka.

Dan saya bertanya - tanya, siapa manajer pabrik besar ini?

ronda

Surat edaran dari RT
tidak pernah tidak berisi kabar buruk buat saya.
Termasuk yang sore ini sampai di meja saya,
(beneran sampai ke meja lho, seperti redaksi saja ya).
Selebaran kali ini.... (drum roll) ah! jadwal ronda!
Suatu manifestasi dari sistem pertahanan semesta
yang melibatkan seluruh anggota masyarakat.
Istilah kerennya yang anak SD juga tahu,
Siskamling (entah kalau anak SD sekarang masih tahu atau tidak).
Sistem Keamanan Lingkungan... kalau tidak salah.
Sistem semacam ini sudah menjadi kewajiban dalam organisasi gadungan macam RT-RW.
Dan tidak ada suatu rukun tanpa suatu sistem keamanannya,
seperti partai dengan satgas-nya.
Biasanya ronda - rondaan begini hanya bertahan beberapa minggu saja,
malah kadang ngga sampe seminggu anggotanya sudah pada ilang.
Biasanya saya melarikan diri dari kewajiban dengan alasan yang dibuat - buat,
kuliah lah, nonton gig lah, pacaran lah hahaha.
Tapi ketika saya sedang memikirkan satu alasan
yang kick ass buat mangkir dari acara jalan - jalan malem pake sarung
dan kentongan ini,
saya lihat tim ronda saya adalah teman - teman lama masa kecil saya semua!
Hey ini bisa jadi ajang reuni,
menggingat kembali masa - masa lalu ketika masih sama - sama main perang - perangan,
jadi kura - kura ninja, sampai nge-band bareng.
Ah ya ya ya sepertinya saya akan meluangkan waktu buat keliling bersama mereka selasa depan...
dengan sebotol intisari dan marlboro tentunya. :D

pembenaran dari ketidakpeduliaan


"Mas... mas... asapnya jangan diarahkan ke sini dong!"
"Ya ya" sambil mas - mas itu mematikan rokoknya yang memang sudah tinggal gabus terbakar.
Si mas dalam hati berkata, "Kan enak kalau semua orang seperti mbak ini, ngga perlu pake over acting batuk - batuk kayak bengek, langsung negor aja ke orangnya."
Ah si mas ini hanya mencari pembenaran dari ketidakpeduliannya sendiri.

TERNYATA PAGIKU DI HARI MINGGU


bila besok kalian bertemu pagiku
suruh dia kembali
aku sudah lupa bagaimana rupanya
di hari minggu
hari dimana aku selalu datang, dulunya

aku sudah lupa bagaimana rasanya
dia harus tahu, aku masih butuh dia
mungkin kelihatannya egois memang
saat aku bangun dan matahari telah meninggi
tapi setidaknya dia harus tahu
aku masih mencarinya

ternyata pagiku..

alah !! suruh saja dia pulang

dia sudah tahu alasannya

TIPS MENCARI PACAR DI JAMAN SEKARANG


1. Yang jelas pilih yang jenis kelaminnya beda,
kecuali anda siap masuk Sergap, Brutal, atau mungkin Pemburu Hantu

2. Pilih yang seiman,
biar Vatican sudah memberi kelunggaran buat perkawinan beda agama,
orang tua kita jauh lebih dogmatis daripada Paus.
Coba pikirkan kedudukan mereka dalam masyarakat.

3. Lupakan cinta, carilah pasangan yang mapan,
bisa diandalkan, dimana anda berdua bisa saling melengkapi
untuk mengarungi kehidupan bergelimang harta benda

4. Sudah itu saja, saya tidak ada ide lain.
Game RPG masih jauh lebih menarik ketimbang hal beginian.

UNTUKMU DAN UNTUK AKU YANG SOK TAHU


apa yang ingin kau buktikan pada dunia ?
minum, rokok, obat-obatan ?
sebenarnya kau marah pada siapa ?
mungkin nantinya kau akan bunuh dirimu sendiri
untuk apa ?
membuktikan pada dunia kau menang ?
pengakuan ? sensasi ?
atau sebuah pembuktian ?
apa ?! kau membuat aku bingung

rasa itu, depresi yang kau alami
yang terus-terusan menghantuimu
aku cuma ingin bilang, aku peduli padamu !

ok, kau bilang kau hanya ingin bersenang-senang
menikmati hidup dengan caramu sendiri
bahwa masa burukmu telah usai
dan kau bebas bunuh dirimu sendiri
berulang kali kalau perlu !

aku bertaruh saat ini kau benci aku
karena aku terlalu sok tahu !
ingat saja ini .............
''aku peduli padamu''

YANG MAHA MENGALAH


hidup adalah perjalanan untuk menunda kekalahan
barangkali tanpa setahuku
kau telah menipuku

sebab aku tidak pernah peduli
berapa banyak waktu yang kau butuhkan
untuk menunda kekalahanmu

you lose, love


Terimakasih buat suatu harapan meski mungkin palsu
Juga buat suatu cinta yang juga semu,
Karnanya aku selamat hari ini.

Tadinya saya pikir dia hanya perempuan biasa.
Kalau ingat pertama kali kenalan,
saya masih juga berdebar - debar.
Malam itu juga saya berdebar - debar,
mungkin ini yang namanya firasat... entahlah.
Sehabis perkenalan singkat itu saya sempat tidak bisa tidur
hanya untuk memikirkan satu hal,
apakah dia dapat dimasukkan golongan perempuan cantik,
atau tidak
hahaha...sungguh tidak penting.

Dan sampai kemarin juga saya masih menganggap dia
sebagai perempuan yang menarik, baik hati, dan menyenangkan... titik.
Pertimbangan logis membuat saya membiarkannya tidak jauh masuk dalam hidup saya.
Tapi hari ini, dia adalah juru selamat saya.

Hanya iseng saja saya menyapa dia lagi,
ternyata justru itu yang menghindarkan saya dari
kebinasaan jiwa yang akhir - akhir ini terasa begitu akrab.
Sekali lagi kehadirannya mengingatkan saya akan siapa saya.
Ah keren sekali, bahkan cinta tidak bisa sampai sekeren ini.

SPONTANITY RULES

Bangun dengan keadaan tubuh seakan hangover
dan mencuci muka sekenanya lalu memacu motor yang jarum penunjuk kuantitas bensinnya udah sampai ke areal merah. Kedua tangan seperti tidak menggenggam kuat pada pegangan motor dengan mata yang sesekali mengerjap-ngerjap berusaha menahan kantuk dan rasa pegel sekujur badan. Seperti sedang berjalan diantara binatang-binatang yang merayap. Angin yang menampar pipi dengan setengah kekuatannya saja sudah membuatku merasa terbang. Perasaan buru-buru mengejar batas waktu terlambat kerja. Keseluruhan perasaan yang kualami di tubuh, kepala, dan hati sore itu secara garis besar ? Keren.
Tidak seperti biasanya, aku asal saja memilih lagu untuk opening. Ash dengan Kungfunya yang berintro 25 detik langsung saja kuletakkan dideretan kedua setelah bumper opening-closing. Suara ricuh di awal lagu bisa aku pakai untuk awal program yang aku host sebelum aku mulai bekoar-koar. Dari awal sampai akhir acara aku sangat semangat dan membawakan acara itu dengan sangat baik. Tapi kenapa perasaan telah menjalankan pekerjaan dengan sangat baik datangnya hanya tiap kali aku berperang dengan waktu ? Tipikal orang dengan tipe : tiba masa tiba akal. Tapi emang sih, menyelesaikan pekerjaan yang awalnya dimulai dengan jantung yang berdebar nggak karuan pasti berakhir dengan rasa puas yang sangat.

SMANSA SOCIETY 2003

tidak usah stel jagoan
semua yang ikut perang telah kalah
termasuk siapa yang kau sebut pemenang

apa yang kau mau, sebut saja
sangar, manja, urakan, sok keren, lucu,
cakep.. ( buatku tidak ada yang jelek )
sampai mereka yang akan kau cap sinting nantinya
ada semua !
produk smansa keluaran 2003
betul-betul segerombolan entertainer sejati
kami pemain, kami-kami pula penontonnya

bersenang-senang dalam kelaparan ?
kami hanya menikmati kebersamaan
atas derita apapun yang tengah terjadi
aku bukannya tercengang menyaksikan wajah-wajah lusuh
menanti pagi datang
dengan sepuntung rokok dan separuh nyawa
untuk beberapa nasi bungkus
yang nantinya akan diperubutkan juga
tapi angin bisa tahu, kami mampu tertawa sampai pagi
jadi jika kau suruh kami mengemasnya dalam satu kata
semua ini mengenai KEBERSAMAAN
.. dan kau akan temukan persaudaraan didalamnya

kami tahu kebersamaan akan hilang
sebentar lagi, hanya masalah waktu
tapi kesenangan yang sebenarnya tidak akan pernah berakhir
wajah-wajah lusuh akan terus lekang dikepala
atau senyum si manja yang sedang duduk di pojok sana

minum dari gelas yang sama
makan dari sendok yang sama
jangan bilang semua ini mirip lirik lagu
kau belum pernah lihat kami
kau tidak tahu apa-apa
jadi jangan berani bilang
bahwa semua ini tidak benar dan tidak masuk akal

untuk setiap menit yang terbuang
untuk hal-hal yang tidak berguna bersama mereka
untuk itulah tulisan ini aku buat.........

No Feeeeeeeling! No Feeling to Anybody Else


Tadinya saya mau buat syair buat orang yang saya sayang, membayangkan jika dia membacanya maka isi hati ini akan sampai padanya. Ini penyair abad 21 yang tidak lagi menggunakan romantisme pena dan kertas, melainkan komputer dan mouse.
Maka di depan monitor ini saya mulai menjajah tuts keyboard...

Kata pertama,
Kata kedua,
dan seterusnya dan seterusnya...

Baru saja hendak saya print ketika saya sadar tulisan saya tidak ada "hati" sama sekali.
Saya tahu harus menulis apa agar dia tertawa, atau mencaci apa agar dia marah, dan menggombal apa agar dia jatuh dalam dada ini.
Tapi ternyata saya tidak bisa memberi hati pada syair yang ditulis dengan otak.

MOM


IBU

Tulisan ini tentang sikap kita, yang seringkali dengan atau tanpa sadar, kita lakukan pada sosok yang seharusnya kita junjung tinggi dan kita hargai. Dia lah sosok seorang Ibu, yang tetap sabar dan tersenyum meskipun kita seringkali nyakitin perasaan beliau.

Seperti ini tulisannya..


"Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam."

"Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu."

"Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai."

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan."

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah."

"Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak “NGGAK MAU!!”"

"Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga."

"Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu."

"Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih."

"Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam."

"Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain."

"Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah."

"Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode."

"Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.."

"Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu."

"Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya."

"Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman."

"Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi."

"Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu."

"Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”"

"Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”"

"Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali."

"Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furnitur untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furnitur itu."

"Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh,"Aduuh, bagaimana Ibu ini, koq bertanya seperti itu?”"

"Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500km."

"Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu.
Sebagai balasannya, kau katakan padanya,"Bu, sekarang zamannya sudah berbeda!”"

"Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”"

"Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya."

…………………………………

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang.
Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI.

DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

(from lessons of life)

** “Love You Mom..” **

uang adalah segalanya


"Uang adalah segalanya dalam hidup!"
dan kau serentak - seperti lampu menyala ketika stopkontak ditekan - menolak pernyataan itu.
Pandanganku terarah pada sebungkus kopi instan yang terserak di meja,
"Buatkan aku!" mintaku.
"Buat saja sendiri!" kau menolak.
"Kau tidak mau membuatkan untukku?" aku bertanya
"Tidak! Aku sudah membelikan untukmu!"
"Tapi kau bilang uang bukan segalanya?"
"Uang memang bukan segalanya, aku yang beli dan kau yang buat, buatkan aku juga sebab aku sudah membelinya!"
Ah ternyata memang uanglah di atas semuanya, hanya kau tidak menyadarinya.

saat AKU tak disini lagi


apa yang terjadi saat aku pergi ?
adakah dariku yang bisa kau banggakan
cukup untuk membuat kau merindukan aku.
untuk sekali saja teringat padaku ?

kalaupun akhirnya kau melupakan aku

tenang saja, aku tak akan bersedih

roma


Dulu waktu masih ngeband sama tetangga,
saya pernah buat lagu ini
(tentu saja teman yang lain yang buat musiknya seperti biasa).
Lagunya belum pernah dikasih judul,
lagian ngga begitu bagus malah mungkin ngga bagus sama sekali,
aransemen musiknya juga alakadarnya, yang penting berisik hihihi, begini bunyinya:

Ada satu Tuhan. Kamu percaya Tuhan?
Satu Tuhan dengan banyak agama
Satu agama dengan banyak sekte.
Menurutmu semua jalan berujung di Roma?
Jalanmu selalu benar, jalanku sesat
Kau pikir. Begitu?

Ada satu hidup. Kamu percaya hidup?
Satu hidup dengan banyak budaya
Satu budaya dengan banyak cara.
Menurutmu semua jalan berujung di Roma?
Jalanmu selalu benar, jalanku sesat
Kau pikir. Begitu?

Mana yang benar? Mana yang salah?
Aku hanya percaya yang kurasakan.
Menurutmu semua jalan berujung di Roma?
Jalanmu selalu benar, jalanku sesat
Kau pikir. Begitu?
Jalanmu ke Roma!
Jalanmu ke Roma!

Waktu lirik itu ditulis,
yang ada dalam pikiran saya bukan hal - hal yang rumit.
Pernah saya diajak teman untuk ikut suatu aliran rohani,
tapi teman saya yang lain bilang kalau aliran itu tidak benar.
Kemudian kedua teman itu berdebat untuk menentukan siapa yang paling benar.
Menentukan yang benar dan yang salah itu sulit,
sejak dulu saya hanya percaya terhadap apa yang saya rasakan.

Perhatikan, saya percaya terhadap apa yang saya rasakan,
bukan percaya terhadap apa yang saya rasakan benar.
Mungkin apa yang saya rasakan bukan sesuatu yang benar,
bukan saya yang menilai benar atau salah, bukan juga kamu!
Atau adakah benar atau salah itu?
Rasanya tolol melakukan sesuatu yang menurut mayoritas itu baik,
dan menghindari yang dibilang buruk
jika diri sendiri tidak tahu kenapa itu disebut baik dan kenapa lainnya buruk.

jenuh


Tapi ternyata, dicintai sepenuh hati terus menerus oleh wanita yang sudah menganggapku seperti Tuhan dan agama-nyapun membuatku jenuh.

perlu datangisi


Ketika terlahir - kenapa bayi menangis?
Kenapa bayi harus menangis?
Kenapa bayi sehat adalah yang menangis?
dan kenapa tangis bukannya tawa?
Apa memang sejak awal kehidupan ini begitu menyedihkan?
(hingga perlu ditangisi)

JANGAN CURI KEMENANGANKU



Berapa banyak ide ditelurkan otak mirip pantat?
Asap rokok pasti setuju, tidak banyak.
Ide - meski hanya mengisi botol - tetaplah kemenangan otak.
(meski paling pantat sekalipun)
Jangan beri aku rencana lain karena tidak bisa membantuku,
jangan curi kemenanganku!

Hah... saya sering kali berencana dan kali inipun berencana.
Bedanya kali ini lebih berniat buat realisasinya.
(hmm realisasi bahasa yang sangat politis ya).
Saya sadar buat memeluk gunung tangan saya masih terlalu kecil
tapi kalau tidak mulau dipeluk gunung bisa pindah tempat bukan?
OK, kembali ke kesadaran saya,
saya rasa ini saatnya meminta pertolongan orang lain.
Bagus kalau ditolongin,
kalau tidak ya tidak apa toh semua orang ada kadar dan batas kemampuannya bukan?
Tapi lebih menyakitkan jika orang yang kita mintai tolong
dengan seenaknya memugar rencana kita seenaknya.
Mungkin tujuannya sama, tapi sangat tidak menghargai proses berencana saya.

Stop pembajakan rencana...
(ah pembajakan bukan kata yang tepat, toh tidak ada yang dicuri)
Jangan curi kemenanganku!

HAHAHA


Salah satu bukti nyata kalau ternyata
Tuhan itu emang punya selera humor
yang aneh. hahahaha! rasanya saya gak
perlu ngomong banyak kan ? :) PUNK
sampe matii! Bukan begitu, ? ;)
teruskan talenta2mu, saya percaya kau
bisa cess! hehe...

DINGIN BERDAMPAK HALUSINASI



malam ini dingin
mungkin pengaruh ruang ber AC tadi
sepertinya bukan itu
sesekali merinding dengan nafas tersendat, ugh...

lihatlah aku saat ini, begitu menyedihkan
hati kecilmu mulai mencibir, aku tahu
apa salah kalu inspirasi datang dan pergi,
kehilangan minat juga selera serta rasa,
lalu aku harus mencari motivator yang lain ??

kelihatan menyedihkan , mungkin

yang pentaing masih ada usaha
daripada hanya tinggal diam dan menunggu
membiarkan diri sendiri dikasihani
memangnya akan dapat apa hanya dengan menunggu ??

aku benci dikasihani
sebesar aku membenci pujian

karena dari situlah lahir para penjilat...

dian.....!!!!

aku punya seorang sahabat
bangga menyebutnya sebagai sahabatku

kami telah bersama
semenjak aku pertama kali menginjakkan kaki pertama kali
di jakarta
semenjak aku masih membisu untuk jakarta
yang sangat menyesakkan

hm..
dia telah berpulang
jauh meninggalkan aku
dan semua orang yang mengenal dia

aku benci diriku sendiri
karena tak mampu berbuat banyak saat itu
tiada yang aneh dengannya, aku pikir..
ternyata...

biar bagaimanapun dia telah pergi
dan aku disini,

menangisi dia............

* in loving memory of DIAN SUPENDI ( 12 06 05 )

berteriak


Misalkan aku berdiri di sini,
di tepi sungai Amazon,
dan kamu berada di seberang sana.
Satu - satunya cara agar aku bisa memanggil
namamu tanpa harus menyebrang adalah dengan berteriak,
memanggilmu keras - keras.
Ada jarak yang memisahkan
dan kita baru bisa dekat dengan berteriak.
Tapi ketika sekarang kita tinggal dalam satu kamar yang sama,
aku dan kamu masih juga saling teriak.
Ada yang jauh, kita ingin dekat,
ada yang memisahkan kita namun bukan jarak. Hati.

awal dari suatu awal


...aku juga tidak pernah membawa jam
untuk tahu sekarang pukul berapa
jangan diam saja
tapi kita jangan jalan dulu
sebaiknya kita singgah, sementara
berfikirlah sejenak akan kemana kita setelah ini

kehilangan arah tidak selalu menyeramkan,
seperti kelihatannya..
semua ini bisa saja jadi awal
dari apapun yang akan kita mulai hari esok

jangan terpaku disini
ambil kaset dan pasang walkmanmu
kita teruskan petualangan ini !

akan selalu beda


Memandang fotomu tidak pernah sama dengan menjabat tanganmu

Sunday, July 29, 2007

- Fast Food Music For Fast Mood People -


"Hey, lagu kamu lumayan juga"
"Bikinnya berapa lama ?"
"Band baru kamu bisa besar,asal cukup niat"
"Harusnya dari dulu ada musik kayak gini disini"
"Katanya bikinnya gak pake duit yah ?"
"Sebaiknya kamu cari sponsor, buat distribusi yang lebih luas"
"Kapan full albumnya keluar ?"
"Kalo mau manggung, kasih tau saya yah"
"Kamu harus denger sendiri apa yang orang radio itu bilang tentang lagu kalian"
"Bubarin aja band kamu yang dulu, urusin yang ini aja, lebih keren"
"Ajarin bikin lagu kayak gitu dong"

[Dan tidak ada satu orangpun yang mau tau tentang liriknya]
[eyuks...]

"Where are all the stupid people from? And how’d they get to be so dumb?" [NOFX]

- Situasionis-2 Gak Jelas Getoh -

Sejak beberapa hari lalu orang-orang datang dan mengajak kesana kemari. "Ayo kesana, atau kesini". Nanti sajalah, brengsek. Apa kalian tidak lihat kalau tanah sedang memeluk ? Oh ya dia masih rindu. Okelah ini cuma perasaan saya sendiri. Tapi itu berarti saya tidak bersalah !

Nantilah Toraja, nantilah pulau Biak. Gampang.
Sekarang, paling jauh saya cuma mau pergi ke tempat yg dijangkau perahu. Karena mata saya masih menempel ke matahari, dan air laut jadi perekatnya. Cincau raksasa.
Kecuali kalau petugas sekuriti airport yang datang, dan bilang "ada organ tubuhmu yang tercecer di tangga dekat pintu masuk", bolehlah saya berangkat. Sekarang juga.

huuuhhh....!!!!


Rasanya tak ada kutabur segala keburukan
Tapi mengapa selalu saja kutuai kemalangan
Sepertinya sejuta bom atom meledak di kepala
Sejuta tombak menghunjam ulu hati
Dan segerombolan tornado menerjang jiwa
Rusuh sekali tubuh ini
Ditelikung petaka dari sana sini
Huh...
;(

RAIN



Ahh akhirnya datang juga yang dinanti. Setelah sekian lama tak kunjung datang. Hujan.
Dari balik jendela kulihat tetesan air dari langit. Hawa sejuk menyelimuti malam yang merayap. Segarnya.
Tercium aroma tanah tersiram air. Basah. Enyahlah kau debu laknat.
Dalam gelap kulihat daun-daun hijau mengkilat. Kolaborasi lampu teras dan air hujan.
Seolah tersenyum. Cerianya.
Jalanan pun lengang. Beku oleh hujan. Tak lagi terdengar raungan mesin menulikan telinga. Mampuslah kau kebisingan.
Tapi sial perutku keroncongan. Aku belum makan. Aku lapar.
Mungkin secangkir kopi dan rokok mampu meredakan keresahan cacing diperutku.


Ternyata sebenarnya kita bisa terbang kalo kita cuekin gravitasi ...

IF ONLY


Cuma kalau. [aku juga toh tidak berani bermimpi apa-apa tentang kamu]
Kalau benar suatu hari kita bertemu,
Entah di pulau mana …
Entah siapa yang mendatangi siapa …
Entah benar kita akan duduk berdua di dek kapal, atau cuma di bangku kayu warung tegal murahan,
Aku datang untuk semua rasa penasaranku
Untuk 3 tahun penuh cerita
Mungkin untuk sedikit mencicipi kamu … [seperti pertanyaan nakal kamu barusan, pertanyaan yang “sangat kamu”.]
Tapi tidak lebih dari itu.
Aku bukan datang untuk menjadi kekasih
Bukan juga untuk menjadi sahabat selamanya.
Karena itu sangat “bukan aku”.

Tapi kalau,
Cuma kalau.
Kalau yang terjadi justru sebaliknya …
Seperti katamu, mungkin saja selamanya kita tidak akan pernah bertemu,
Mungkin suatu hari nanti salah satu dari kita memutuskan untuk total meninggalkan 'dunia' ini, dan beralih ke kehidupan yang lebih nyata dan berdimensi, dan dapat digenggam,
Atau kita bertemu setelah kita sudah sama-sama renta, seperti cerita a la bollywood,
Itu pun tak apa …
Karena kamu memang tidak pernah nyata buatku …

a world without cigarette ?




tadi pas lagi di inhale exhale, jadi kepikiran.
disini kalo mau ngrokok susah banget.
apa nantinya semua orang akan bebas dari rokok ?
apa ini usaha terselubung untuk membangkrutkan pengusaha tembakau ?
apa ini usaha terselubung untuk membebaskan dunia dari asap rokok ?
apa ini usaha terselubung untuk membuat orang-orang berhenti merokok ?

di tempat makan, udah nggak boleh ngerokok. rasa rokok paling klimaks kan sesudah makan ?
di cafe, udah nggak boleh ngerokok. apa enaknya kopi tanpa rokok ? apa enaknya bincang-bincang tanpa ditemani rokok ?
di pub, udah nggak boleh ngerokok. bukan masalah saya. nggak pernah ke pub koq. (hahaha)

kalau saya pribadi, lebih mending a world without skyscrappers and thousand of glass than a world without cigarette. toh yang lebih merusak kan kaca-kaca daripada asap rokok ?

sedih kalo ngeliat perubahan-perubahan iklim belakangan ini. yang tadinya nggak pernah kena ujan es (bukan salju, ya.) jadinya tiap taun didatengin ujan es yang ngebuat orang2 mati kena hipotermia, kena kebakaran, kecelakaan mobil gara-gara licin, karena fungsi atmosfir-nya udah brantakan. bahkan yang ngebuat jakarta suhu normalnya naik 1 derajat celcius.
hey, 1 celcius degree is too much !

manusia kalo emang pada saatnya mati, toh mati kan ? nggak cuman rokok koq yang ngebuat orang mati. lagian kalo saya juga nggak akan ngerokok kalo ada anak kecil (karena asepnya ya, bukan karena takut ditiru) kadang suka sebel kalo ada orang yang ngerokok depan infant. huhu. untuk ngejaga pride depan cewek bahenol di sebelah lo, mas ? (ini bukan nyindir siapa-siapa tapi emang beneran sebel sama orang yang waktu itu ngerokok depan ariel yang masih 14 bulan = jadi curhat ?)


just another crap.

DEAR good


Dear God,
If i come back as something, please let me be Dawar Sitaba Kleruk, because I like her.

TUHAN ADA KARENA DIADAKAN


Anda percaya pada Tuhan?
Anda percaya bahwa anda diciptakan oleh Tuhan?
Pernahkah anda mempertanyakan buat apa anda diciptakan?

Bumi hanyalah sebuah planet diantara berjuta-juta benda langit didalam sebuah galaksi yang entah berapa jumlahnya. Dan Kita hidup didalamnya.

Hidup? Ah, entahlah. Saya ragu apakah Saya ini hidup atau tidak. Ajaib, memang. Ketika Saya mulai berpikir bahwa Saya hanyalah suatu bentuk metafisik yang setiap saat mengontrol dan mengatur sebuah raga berbentuk manusia. Nyawa. Ya, itu lah. Saya adalah nyawa. Dan badan ini hanyalah sebuah media. Sebuah perantara antara Saya dan anda, dan nyawa-nyawa lainnya. Hidup Saya tidak ada bedanya dengan game-game yang Saya mainkan. Dia dapat Saya atur sebagaimana kehendak Saya. Saya bisa menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau menarik picu sebuah pistol dikepala Saya. Sebuah hubungan yang tidak lagi diinginkan, seperti ketika Saya kesal dan mematikan komputer.

Matikah Saya?

Entahlah. Karena entah kenapa Saya sendiri merasa tidak akan pernah mati, walaupun badan yang Saya gunakan ini dihujam peluru nuklir sekalipun. Saya adalah nyawa. Ketika anda membunuh Saya, anda hanya akan berhenti berhubungan dengan Saya. Anda mematikan media Saya, sama seperti ketika seorang mata-mata yang menyelundupkan virus kepada komputer lawan atau ketika seorang teroris menyabot jaringan kabel telepon.

Lalu bagaimana keadaan Saya ketika Saya tidak memiliki media?

Apakah ada kehidupan lain setelah 'mati'?

Anda tentu pernah bermimpi bukan?

Saya seringkali mengalami mimpi buruk yang membuat jantung berdetak keras, membuat tubuh berkeringat serta nafas yang memburu. Seperti sebuah kejadian yang nyata, kejadian yang benar-benar terjadi. Namun ketika Saya terbangun, benarkah Saya terbangun dari sebuah mimpi? Ketika Saya menulis ini, apakah Saya tidak bermimpi? Siapa yang bisa meyakinkan Saya bahwa Saya tidak sedang dialam mimpi? Ataukah hidup Saya ini merupakan mimpi yang panjang? Bukankah Saya percaya bahwa suatu saat Saya akan lepas dari dunia ini dan menjalani hidup di dunia lainnya? Lalu buat apa Saya belajar? Buat apa Saya bercinta? Buat apa Saya melakukan hal-hal yang sama sekali tidak ada gunanya, bila memang Saya akan hidup untuk yang kedua kalinya?

Hidup adalah sebuah game Counter-Strike dan Tuhan adalah wasitnya.

Dan bila memang benar neraka itu ada, maka Tuhan adalah fasis, dan luar biasa hedonis yang mencipta suatu permainan dahsyat bernama hidup. Hey, Tuhan maha Esa dan Ia pun butuh hiburan, sama seperti ketika Saya membutuhkan game StarCraft dalam komputer Saya. Hanya saja Saya memiliki teman yang bisa berkomunikasi. Tapi Tuhan tidak. Karena Ia hanya sendirian. Ia terus mencipta dan mencipta. Ia ciptakan hewan, manusia, tumbuhan, tanah, air, langit. Untuk apa? Hey, God is a job! Dan pekerjaannya adalah mencipta, mengatur, menghakimi dan membinasakan. Lalu apa pekerjaan Kita? Atau setidaknya, pekerjaan Saya sebagai manusia? Memainkan peran, tentu saja.

Manusia, hewan, tumbuhan, tanah, air, langit, merupakan unsur senasib yang dilepas didalam sebuah dimensi ruang dan waktu bernama dunia. Ketika hewan membunuh hewan lainnya, maka ia sedang melakukan perannya. Atau ketika manusia membunuh hewan dan tumbuhan, atau bahkan membunuh sesama manusia. Dan masing-masing memiliki senjata. Manusia memiliki akal, hewan dengan fisiknya, tumbuhan dengan racunnya, air dan tanah dengan bencana alamnya. Semua bersatu dan berinteraksi. Dan, Buumm.. ketika semuanya musnah, apa yang akan terjadi? Entahlah. Saya hanyalah sebuah wujud metafisik yang diperbudak wujud yang jauh lebih kuat.

Maafkan Saya, Tuhan. Bukan salah Saya bila Tuhan memberi akal untuk Saya gunakan berpikir.

Dan Tuhan,... Engkau ada karena diadakan!

Friday, July 20, 2007

BISA CHAOS donk ??!!!


Waktu makan siang di kantin, teman saya membuka pembicaraan,"Tau ngga ternyata semua mentri agama itu korupsi!"kemudian dia menjabarkan fakta - fakta yang didapat dari berita.Saya mendengarkan sambil mengunyah nasi dusun (kenapa namanya nasi dusun sih?). Tambalan gigi saya rusak, jadi mengunyah tahu yang pedas perlu konsentrasi tinggi, ya konsentrasi untuk tidak merasa sakit.

Setelah selesai makan, saya nyalakan rokok, saya hisap sebentar kemudian meneguk kopi yang mulai dingin Si teman kemudian melanjutkan dengan bercerita tentang si anu yang tampak bersih tapi tak lama trlibat dugaan korupsi juga.Saya sambil menyimak ceritanya, berkomentar sekenanya "Kalau semua orang korupsi kenapa ngga buat saja sistem yang melegalkan korupsi?"

Dalam satu tarikan panjang, diantara asap yang mengepul saya bisa lihat dia tertawa mengejek, "Bisa keos dong kalo gitu!"
Ah dia menekankan kata "Keos"nya apa gara-gara saya pake kaos "Chaos UK" ya?
Saya sudah siap menerjunkan diri ke suatu dialog panas dan alot ketika dalam diri saya berpikir meributkan masalah seperti ini hanya akan buang - buang waktu kalau hanya berbicara dari segi "apa yang harusnya diperbuat"

Ada satu ide sederhana bahwa rakyat hendaknya memilih wakil - wakilnya yang bersih. Juga orang - orang yang duduk di kursi pemerintahan juga orang - orang yang bersih.Menjadi tampak bersih itu mudah, seperti saya mudah buat tampak pintar. Apa yang kelihatan dan apa yang benar - benar terjadi memang kadang malah lebih sering bertolak belakang. Dan terimakasih kepada kata - kata propaganda, semuanya bisa diatur! Oya tidak lupa juga terimakasih buat uang!

Ngomong = ngomong tentang bersih, sangat tolol jika kita melihat kebersihan seseorang dari suatu catatan prestasi besarnya. Hal yang luar biasa kadang tidak seindah kelihatannya.Saya berpikir begini : bagaimana mungkin seseorang bisa "bersih" untuk hal - hal yang besar jika untuk hal - hal kecil saja tidak bisa?Dalam masalah korupsi tadi, saya rasa sulit untuk say no kepada korupsi jika dalam hal - hal kecil sejak kita masih anak kemarin sore kita sudah terbiasa berkorupsi. Korupsi waktu, mencontek, tidak jujur, bersiasat, dan hal - hal semacam itu dalam permainan sekalipun membentuk kepribadian seseorang ketika besar.Korupsi sudah menjadi budaya.

Seorang mahasiswa yang selama praktikum memanipulasi data agar supaya laporannya bagus, atau mencontek agar IP nya mendekati 4 ketika diberikan tempat yang basah akan sulit untuk tidak memanfaatkannya. Terimakasih dia memiliki pengetahuan yang cukup untuk memanipulasi dan juga kosa kata akademik yang seburuk - buruknya dia kuasai, cukup buat menjadikan Yudas seorang nabi.

Saya pernah mendengar komentar seseorang di radio yang berkata "coba lain kali rakyat yang jadi pemerintah dan pemerintah yang jadi rakyat, pasti korupsi berkurang"Saya tertawa dari kamar mandi.Bukan masalah siapa yang menjadi siapa, semua orang di tanah ini memiliki peluang yang sama besar buat jadi koruptor. Korupsi bukan suatu hal yang khusus ada dalam pemerintahan dan organisasi, korupsi merupakan budaya yang membentuk attitude kita!
Jika anda begitu berminat buat memberantas korupsi, maka anda sebaiknya ingat bahwa yang harus diberantas bukan hanya oknum - oknum yang menggelapkan uang negara (duh saya agak malas bicara dalam kerangka negara!)memberantas korupsi juga memperbaiki pendidikan, juga mengupayakan sekuat hati untuk menjalankan apa yang kita tahu benar... minimal apa yang diajarkan sama buku agama sama budi pekerti. Ini sulit! sungguh sulit! Saya membatasi tulisan ini dengan tidak membahas kerelativan kebenaran. Contoh gampangnya adalah mencontek, bagaimana mungkin orang yang mengkritik tindakan korupsi ketika ditanya mengapa dia mencontek dan menjawab"Jangan terlalu idealis lah, ini sih sudah bisa hahahhahaha!" Saya ingin sekali menghajar mulutnya kalau badannya tidak jauh lebih kekar dari saya.
Saya kadang merasa dengan semua pemikiran "idealis" yang saya miliki (berapa kali saya bilang kalau saya benci disebut idealis) saya akan mengalami hambatan di kemudian hari, di tempat kerja dan masyarakat. Hahahahaha... tapi saya tidak sendiri, saya yakin banyak orang - orang frustasi seperti saya. Frustasi kata yang tepat! Ya buat orang, kami ini hanya kumpulan pemimpi frustasi yang tidak pernah menginjak realita. Siapa yang akan mempercayai kebenaran yang diutarakan seorang yang telah dicap pelawak?

Saya akan menutup postingan ini
(sumpah deh sulit sekali menulis dalam kerangka yang jelas, sambil memperhatikan alur plot kalau dikejar billing warnet) dengan slogan yang saya sampai hari ini masih percaya....
hmmmm (tarik nafas)......
hufffff(menghisap rokok)...................................................
(chatting dulu di PP).........................................................


Lupa... sampai mana tadi? oya slogan!TIDAK ADA REVOLUSI SOSIAL TANPA REVOLUSI INDIVIDU!!!!
(maaf, diterjemahkan seenaknya)

BENANG KUSUT, STRIKA !!!!


Panca indra saya, kecuali kulit sedang bermasalah akhir - akhir ini. Komputer juga, rusak disana sini, cuman game lah yang bisa dijalanin... hahaha ini komputer atau video game berpentium II saya pikir. Mau berobat, butuh biaya, mau reparasi komputer juga butuh biaya... biaya dalam kamus saya berarti "sesuatu yang saya ngga punya". Oya buat nyelesein skripsi yang SUMPAH ANJING GUE TERLAMBAT LAGI ini juga butuh program yang nuntut komputer canggih, masa sih harus sekalian upgrade, tapi mau numpang orang juga lagi pada sibuk. Mungkin sebenarnya ada alternatif lain terhadap segala sesuatu tanpa harus membayar atau membeli tapi kadang, ah bukan kadang lagi, memang mengkonsumsi sudah dijadikan satu - satunya pemecahan masalah tercepat abad ini. Lalu uangnya? kerja dong! Di mana? nah saya ada perusahaan nih, bonafid! Kalau kamu giat entar juga jadi jutawan, malah lebih!Tuh kan!AAAARRGGH sudahlah saya malas nulis lagi. Makin dipikir kok makin kusut.

APA YANG BISA KUKATAKAN


semua pemimpin adalah pendosa hebat, tapi hey !
bukankah kita semua begitu ?
hidup bukan lagi hidup jika tanpa dosa
apa yang bisa ditawarkan tantangan ?
masalahnya ?
haha..aku butuh itu, sama halnya dengan dosa


maka hidup bukan lagi hidup tanpa adanya masalah !

ANGANKU DIHARI LALU


aku dulu dipenuhi kemarahan, masih bisa terlihat sisanya hingga kini
tapi anganku dulu lembut, jika mengenai rasa sayang
senang bila melihatnya tersenyum
aku dulu pernah jatuh cinta
rasanya seperti patah tulang yang kronis
kalau teringat kembali akan lembutnya anganku dulu...

rupanya aku masih benar-benar cinta
sekarang rasanya masih seperti tulang yang patah
hanya saja, tulang-tulangku seperti terlepas dari kulit
perut terasa diremas-remas entah oleh apa
nafas terambil entah oleh siapa
ya, angan-anganku dulu lembut
anganku hanya ingin
mengemgam tangannya....

GELISAH


Selalu ada sepasang tangan yang memelukku ketika gelisah,tangan yang membelai rambutku dan menempatkan jantungku tepat di dadanya.Dada yang menjerat erat dadaku seolah hendak menenangkan detaknya - erat hingga tak lagi berdetak dan aku tertidur.Sesaat aku terjatuh dalam alunan lullaby yang kau bisikkan di telingaku - sesaat aku menemukan oase bagi dahagaku.Tapi tetap tidak bisa kubunuh kegelisahanku - meski ditikam dalam - dalam.Sampai tulang ini tidak lagi ada padaku, aku akan bernafas dan menderita bersamanya.Aku akan terdera, menjerit, mengamuk dan menangis - bukan berarti aku kalah.Hanya tidak bisa diam.Banyak jiwa - jiwa gelisah di luar sana yang tak bisa ditenangkan dengan sebuah pelukan, dinding penjara bahkan peluru panas.

I DON'T WANNA TO BE GRAND


aku belum mau dibilang tua,
karena tua menurut definisiku ialah saat dimana pinggangmu terasa sakit setelah melakukan slam ke atas kasur spring bed,
dan kamu akan merasa terlalu fragile untuk melakukannya lagi.
mungkin untuk selanjutnya kamu akan menggunakan bantuan tongkat berkepala naga untuk berjalan,
atau cucu ke 13 dari almarhum ayah angkat keponakan tetangga sebelah rumah menuntunmu dari tempat tidur ke toilet dan membersihkan sisa kotoran di sela pantatmu.


menjadi tua itu tidak cool

IFz...........



Kalau hidup ini sebuah game supernintendo,
maka saya akan memencet tombol resetnya
dan mengulang lagi dari awal.

this real


Saya pernah bilang "Semua orang ada saatnya jalan sendiri - sendiri"
Tetapi kepada rokok baru - basidan
kopi manis - kecut tadi malam

Kubilang tidak ada yang bisa menggantikan seorang teman

Seorang Anak yang Meringkuk di Trotoar



Sore tadi, saya menemani teman ke Gramedia untuk mencari kartu ulang tahun. Sebelum memasuki pelataran parkir, saya lihat seorang anak meringkuk di trotoar: wajah legam dan pakaian yang kumal oleh debu jalan dan karbon kendaraan. Kaleng rombeng tempat uang ia taruh di dekat kepalanya. Yang ada di benak saya yang terkutuk ini adalah: Sayang saya tak punya kamera, padahal bagus dijadikan obyek. Pertanyaan saya kemudian adalah apakah yang terlintas di benak setiap orang yang lalu lalang melihat pemandangan itu?

pertanyaannya adalah?


seorang pejalan kaki dengan warna kulit beda, dengan sandal penuh luka.pertanyaannya adalah? terkadang perbedaan tentang warna menjadi begitu penting ketika arah langkah harus tegak sempurna. pertama kita lahir, tanpa nama,lalu hidup, kadang tanpa makna pertanyaannya adalah? seandainya misteri tentang Yang Maha Tegak, selalu memiliki sudut-sudut yang bisa di reinterpretasi dan kadang di rekonstruksi dan dekonstruksi pertanyaannya adalah Apa pantas kita memaksakan sebuah spektrum warna untuk gelombang yang berbeda??:ah sudahlah pasang saja beberapa nama dan warna di atas meja, juga poto keluarga!