Thursday, July 19, 2007

IS MUSIC POLITICAL?


Musik bukan hanya nada. Ia adalah sebentuk propaganda yang berbahaya: bukan hanya bunyi mendayu-dayu atau hingar-bingar yang menjadi kepuasan hati. Sebentuk perlawanan terhadap kekuasaan yang lalim sehingga alih-alih sensor negara pun bermain sebagai penghambat kreativitas. Lirik yang dianggap "mengganggu stabilitas" atau "meracuni masyarakat" dilarang untuk dinikmati telinga. Musik memang tak langsung menciptakan pergerakan, revolusi atau perubahan ekonomi tapi telah menjadi bagian keseharian untuk menyampaikan pesan bahwa dunia tak melulu cinta: patah hati, jatuh cinta dan antek-antek lainnya. Mendengarkan musik negeri sendiri saat ini, saya hanya berandai-andai: kapankah telinga ini disuguhkan alunan dan nada serta lirik yang "unforgettable" dalam berbagai pilihan genre. Meskipun selera memang sulit diperdebatkan dan musik telah menjadi komposisi tiran industri tapi apakah sebagian besar musisi negeri ini (major label) akan terus menciptakan musik "mainstream" dengan lirik "cinta picisan"?IS MUSIC POLITICAL?

No comments: