Friday, July 20, 2007

BISA CHAOS donk ??!!!


Waktu makan siang di kantin, teman saya membuka pembicaraan,"Tau ngga ternyata semua mentri agama itu korupsi!"kemudian dia menjabarkan fakta - fakta yang didapat dari berita.Saya mendengarkan sambil mengunyah nasi dusun (kenapa namanya nasi dusun sih?). Tambalan gigi saya rusak, jadi mengunyah tahu yang pedas perlu konsentrasi tinggi, ya konsentrasi untuk tidak merasa sakit.

Setelah selesai makan, saya nyalakan rokok, saya hisap sebentar kemudian meneguk kopi yang mulai dingin Si teman kemudian melanjutkan dengan bercerita tentang si anu yang tampak bersih tapi tak lama trlibat dugaan korupsi juga.Saya sambil menyimak ceritanya, berkomentar sekenanya "Kalau semua orang korupsi kenapa ngga buat saja sistem yang melegalkan korupsi?"

Dalam satu tarikan panjang, diantara asap yang mengepul saya bisa lihat dia tertawa mengejek, "Bisa keos dong kalo gitu!"
Ah dia menekankan kata "Keos"nya apa gara-gara saya pake kaos "Chaos UK" ya?
Saya sudah siap menerjunkan diri ke suatu dialog panas dan alot ketika dalam diri saya berpikir meributkan masalah seperti ini hanya akan buang - buang waktu kalau hanya berbicara dari segi "apa yang harusnya diperbuat"

Ada satu ide sederhana bahwa rakyat hendaknya memilih wakil - wakilnya yang bersih. Juga orang - orang yang duduk di kursi pemerintahan juga orang - orang yang bersih.Menjadi tampak bersih itu mudah, seperti saya mudah buat tampak pintar. Apa yang kelihatan dan apa yang benar - benar terjadi memang kadang malah lebih sering bertolak belakang. Dan terimakasih kepada kata - kata propaganda, semuanya bisa diatur! Oya tidak lupa juga terimakasih buat uang!

Ngomong = ngomong tentang bersih, sangat tolol jika kita melihat kebersihan seseorang dari suatu catatan prestasi besarnya. Hal yang luar biasa kadang tidak seindah kelihatannya.Saya berpikir begini : bagaimana mungkin seseorang bisa "bersih" untuk hal - hal yang besar jika untuk hal - hal kecil saja tidak bisa?Dalam masalah korupsi tadi, saya rasa sulit untuk say no kepada korupsi jika dalam hal - hal kecil sejak kita masih anak kemarin sore kita sudah terbiasa berkorupsi. Korupsi waktu, mencontek, tidak jujur, bersiasat, dan hal - hal semacam itu dalam permainan sekalipun membentuk kepribadian seseorang ketika besar.Korupsi sudah menjadi budaya.

Seorang mahasiswa yang selama praktikum memanipulasi data agar supaya laporannya bagus, atau mencontek agar IP nya mendekati 4 ketika diberikan tempat yang basah akan sulit untuk tidak memanfaatkannya. Terimakasih dia memiliki pengetahuan yang cukup untuk memanipulasi dan juga kosa kata akademik yang seburuk - buruknya dia kuasai, cukup buat menjadikan Yudas seorang nabi.

Saya pernah mendengar komentar seseorang di radio yang berkata "coba lain kali rakyat yang jadi pemerintah dan pemerintah yang jadi rakyat, pasti korupsi berkurang"Saya tertawa dari kamar mandi.Bukan masalah siapa yang menjadi siapa, semua orang di tanah ini memiliki peluang yang sama besar buat jadi koruptor. Korupsi bukan suatu hal yang khusus ada dalam pemerintahan dan organisasi, korupsi merupakan budaya yang membentuk attitude kita!
Jika anda begitu berminat buat memberantas korupsi, maka anda sebaiknya ingat bahwa yang harus diberantas bukan hanya oknum - oknum yang menggelapkan uang negara (duh saya agak malas bicara dalam kerangka negara!)memberantas korupsi juga memperbaiki pendidikan, juga mengupayakan sekuat hati untuk menjalankan apa yang kita tahu benar... minimal apa yang diajarkan sama buku agama sama budi pekerti. Ini sulit! sungguh sulit! Saya membatasi tulisan ini dengan tidak membahas kerelativan kebenaran. Contoh gampangnya adalah mencontek, bagaimana mungkin orang yang mengkritik tindakan korupsi ketika ditanya mengapa dia mencontek dan menjawab"Jangan terlalu idealis lah, ini sih sudah bisa hahahhahaha!" Saya ingin sekali menghajar mulutnya kalau badannya tidak jauh lebih kekar dari saya.
Saya kadang merasa dengan semua pemikiran "idealis" yang saya miliki (berapa kali saya bilang kalau saya benci disebut idealis) saya akan mengalami hambatan di kemudian hari, di tempat kerja dan masyarakat. Hahahahaha... tapi saya tidak sendiri, saya yakin banyak orang - orang frustasi seperti saya. Frustasi kata yang tepat! Ya buat orang, kami ini hanya kumpulan pemimpi frustasi yang tidak pernah menginjak realita. Siapa yang akan mempercayai kebenaran yang diutarakan seorang yang telah dicap pelawak?

Saya akan menutup postingan ini
(sumpah deh sulit sekali menulis dalam kerangka yang jelas, sambil memperhatikan alur plot kalau dikejar billing warnet) dengan slogan yang saya sampai hari ini masih percaya....
hmmmm (tarik nafas)......
hufffff(menghisap rokok)...................................................
(chatting dulu di PP).........................................................


Lupa... sampai mana tadi? oya slogan!TIDAK ADA REVOLUSI SOSIAL TANPA REVOLUSI INDIVIDU!!!!
(maaf, diterjemahkan seenaknya)

No comments: